Masalah Tarif Pengacara / Advokat

Pertanyaan:
Bagaimana kita mengetahui tarif seorang pengacara itu mahal atau murah?

Jawaban:

Tarif: Masalah Sensitif

Sebagai negara berkembang, secara umum, masalah tarif secara umum adalah masalah yang sangat sensitif bagi sebagian besar masyarakat kita. Termasuk dalam hal ini adalah tarif seorang pengacara.

Hal ini adalah terutama karena struktur demografi masyarakat kita masih didominasi masyarakat ekonomi menengah ke bawah, sehingga sensitivitas mereka terhadap harga barang/jasa relatif tinggi. Selisih harga atau tarif sedikit akan menghasilkan perubahan keputusan mereka.

Sedangkan, efektivitas putusan tersebut, tidak selalu ditentukan oleh tinggi atau rendahnya suatu tarif. Artinya, adakalanya tarif tinggi tidak selalu memberikan hasil yang memenuhi harapan seorang client. Sebaliknya, kadang pengacara dengan tarif tidak mahal, bisa memberikan hasil diluar ekspektasi.

Akibatnya, seringkali terjadi perang harga, tanpa disertai perang kualitas layanan. Karena masyarakat sendiri cenderung buta dalam hal menentukan kualitas layanan yg diberikan seorang pengacara.

Masyarakat, seringkali kesulitan menilai seseorang merupakan pengacara yang berkualitas atau tidak. Sedangkan popularitas seorang pengacara seringkali tidak menentukan kualitas keilmuannya, atau kualitas layanan jasa hukumnya.

Sedangkan, perbedaan kualitas antar pengacara yang satu dengan pengacara lainnya itu bisa jadi sangat tajam. Artinya, kualitas pengacara yang ada di pasar jasa hukum, bervariasi sangat lebar. Dari yang sangat buruk, hingga sangat baik.

Perlu kejelian memilih pengacara yang baik atau buruk, sehingga tidak keliru mendapatkan tarif. Pengacara yang baik, layak menetapkan tarif tinggi, demikian pula sebaliknya pengacara yang masih belajar, tdk perlu memaksakan diri memasang tarif tinggi.

Maksudnya adalah, ada banyak jenis, atau kualitas pengacara. Ada yang bagus, ada yang sedang, dst. Masyarakat perlu belajar melakukan penilaian kualitas pengacara, bukan hanya melakukan penilaian terhadap tarifnya.

Berpegangan pada tarif saja dalam hal memilih seorang pengacara, akan mengakibatkan kontraproduktif terhadap masalah yang dihadapi. Karena masalah hukum yang dihadapi, bukan hanya ditentukan oleh tarif pengacara, melainkan justru berangkat dari kualitasnya terlebih dahulu.

Kami menyarankan dalam menentukan/memilih seorang pengacara, lebih baik fokus pada usaha melakukan penilaian terhadap kualitas nya terlebih dahulu, baru bicarakan tarifnya. Tenang saja, toh kualitas pengacara yang bagus bisa juga didapatkan dari pengacara yang katakanlah belum memiliki nama besar, atau baru berdiri.

Bagaimana cara mencari tahu atau menentukan kualitas seorang pengacara? Ini bagian yang tersulit. Namun anda akan bisa menemukannya dalam masa-masa konsultasi awal. Perhatikan kedalaman ilmunya, perhatikan keseriusannya, perhatikan pengalamannya, sampai perhatikan integritasnya, kejujurannya, dst.

Tarif: Bukan satu-satunya faktor penting

Jika dari awal hanya tarif saja yang dia bicarakan, tidak fokus ke masalahnya, maka anda bisa hindari ybs drpd buang waktu. Atau hanya membicarakan jalur-jalur belakang, koneksi, nepotisme, dst tanpa menyentuh substansi perkara, ini juga tidak usah didengarkan lebih jauh.

Seorang ahli hukum, akan bisa berbicara dengan bahasa hukum yang baik jika diperlukan dalam menjelaskan kepada client nya, juga bisa menerjemahkan ke dalam bahasa awam supaya client nya mengerti tentang masalah hukum yang dihadapinya.

Pada akhirnya, mahal atau tidaknya tarif seorang pengacara, tidak bisa dilihat hanya dari nominal nya saja. Namun pertama, dari segi kualitas layanan yang diberikan. Kedua, dari kompleksitas atau tingkat kerumitan masalahnya itu sendiri.

Adalahnya masyarakat terbalik-balik. Terhadap masalah yang kompleks dan rumit, mereka menghendaki tarif yang rendah sekali. Sedangkan terhadap masalah yang sesungguhnya mudah sekali, malah bersedia mengeluarkan tarif mahal.

Contoh: Ketika seorang client menghadapi kasus TPPU (pencucian uang) misalnya, itu beban pembuktiannya terbalik, sehingga melakukan pembelaan, atau membangun argumentasi hukumnya tidak mudah. Namun adakalanya masyarakat, atau si client tsb, tidak menyadari bahwa ancaman pasal-pasal TPPU sangat serius, maksimal 20 tahun, denda 10 Milyar. Sehingga justru disini dibutuhkan pengacara, bahkan tim pengacara yang tangguh dan kompeten.

Leave a Reply

Your email address will not be published.